Singaraja,
Bali. Divisi Seni Budaya dan Pariwisata Indonesian Diaspora Network (IDN) Kuwait melakukan kunjungan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali pada
Kamis 03 Februari 2022. Kunjungan
tersebut berdasarkan surat tugas Nomor: FDIK/EXT/BUD/2022/01/01 yang
ditandatangani langsung oleh Ketua IDN Kuwait Ibnu Munzir. Menugaskan Gede Mariasa selaku Ketua Divisi Seni Budaya dan Pariwisata agar melakukan kunjungan dan silaturahmi ke
Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Bali.
Dalam kunjungan kali ini, Perwakilan IDN Kuwait diterima langsung oleh
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara diruang kerjanya di Singaraja. Pertemuan diawali dengan perkenalan tentang IDN
Kuwait atau yang juga dikenal sebagai Forum Diaspora Indonesia di Kuwait (FDIK), selanjutnya pembicaraan pemaparan beberapa program kerja
dan pencapain dari Kadis Gede Dody Sukma Oktiva Askara selama memimpin
Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan di
kabupaten Buleleng.
Gede Dody Sukma Oktiva Askara (Kiri) dan Gede Mariasa (kanan)Sebelum menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody
Sukma Askara juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.
Dalam kurun waktu 1 tahun 9 bulan memimpin Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng,
Beliau telah meraih beberapa pencapain yang sangat berharga terhadap
perkembangan dan kemajuan kebudayaan di Kabupaten Buleleng. Diantaranya adalah Tujuh warisan
budaya Inthingibel (non benda) telah berhasil berproses untuk
mendapatkan Sertifikat Penganugrahan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan
dua situs cagar budaya Thingibel (kebendaan) telah berhasil ditetapkan
sebagai Situs Cagar Budaya tingkat nasional.

Pada pertemuan tersebut, Dody menjelaskan bahwa beberapa tradisi khas yang
ada di Buleleng sangatlah banyak. Salah satu warisan budaya yang
telah mendapat pengakuan dari UNESCO adalah Wayang Wong dari Tejakula. Selain itu, Ada tarian yang mencerminkan ciri khas masyarakat Buleleng yang bernama Tari
Trunajaya yang diciptakan oleh seniman dari Jagaraga telah berhasil mendapat pengakuan tingkat Nasional.
Selama memimpin
Dinas Kebudayaan kabupaten Buleleng, ada tujuh warisan seni dan tradisi yang sedang dalam proses mendapatkan sertifikat WBTB. Terhitung ada tiga tradisi khas di
Kabupaten Buleleng sudah ditetapkan menjadi WBTB Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Tim Ahli
WBTB. Penetapan tersebut dilakukan langsung melalui sidang pleno yang
dilaksanakan secara virtual, pada Jumat (9/10/2020). Tiga produk
kebudayaan tersebut yaitu keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional Lukisan
Kaca Desa Nagasepaha kecamatan Buleleng, Tradisi dan Ekspresi Lisan
Megoak-goakan Desa Panji Kecamatan Sukasada dan Adat Istiadat Masyarakat
Ngusaba Bukaka Desa Giri Emas Kecamatan Sawan.
Lukisan Kaca Desa Nagasepaha kecamatan Buleleng
Sedangkan
empat seni dan tradisi lainnya sudah mendapat nomor register yang artinya akan segera disidangkan untuk menentukan apakah akan
ditetapkan sebagai WBTB atau tidak. Ke empat seni dan tradisi tersebut adalah Mecakcakan asal Desa
Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Tradisi Ngusaba Malunin asal Desa Pedawa,
Kecamatan Banjar, Tradisi Megangsing asal Desa Munduk Kecamatan Banjar dan Tradisi Gambuh Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan.
Setelah ditetapkan menjadi WBTB, Pihak Dinas Kebudayaan melakukan seminar atau
webinar untuk menyebarluaskan informasi hasil penetapan ini. Hal ini dilakukan agar masyarakat menjadi
tahu dan lebih paham akan tradisi yang sudah diakui sebagai WBTB. Tidak cukup sampai disitu, Harus adanya follow up lebih lanjut berupa pelestrian, pemanfaatan yang terus ditumbuh
kembangkan di masyarakat. Tentu saja perlu dukungan seluruh pihak agar setiap
prosesnya ke depan sebagai tahap melestarikan warisan leluhur tidak memudar.
Tradisi dan Ekspresi Lisan Megoak-goakan Desa Panji Kecamatan Sukasada
Warisan
seni budaya yang telah mendapatkan pengakuan tersebut nantinya akan dimasukan
sebagai ekstra kurikulum di sekolah-sekolah. Sasaran utama pengembangan dan
pelestarian WBTB ini adalah kalangan mileneal yang diharapkan bisa membantu
mempromosikan sekaligus agar supaya remaja-remaja di Kabupaten Buleleng menjadi lebih
paham dan tahu akan kebudayaan di daerah asalnya.
Kadis Dody
yang mulai awal tahun 2022 ini resmi menjabat sebagai Kadis Pariwisata
kabupaten Buleleng, melanjutkan penjelaskan mengenai dua warisan budaya Thingibel (kebendaan)
yang telah berhasil ditetapkan sebagai
Situs Cagar Budaya tingkat nasional yaitu Situs Cagar Budaya Rumah Nyoman
Rai Srimben ibunda presiden RI pertama Ir. Soekarno di Kelurahan Paket
Agung Kecamatan Buleleng dan Situs Cagar Budaya Masjid Jamik Singaraja
di kelurahan kampung Kajanan kecamatan Buleleng. “Dinas Kebudayaan akan melakukan
diskusi tentang apa yang sekiranya perlu oleh pengurus masjid untuk bisa
mempercantik dan memperkuat cerita tentang sejarah Masjid itu,” ucap Dody kepada Gede Mariasa.
Masjid Jamik Singaraja kecamatan Buleleng
Selain itu, pihaknya juga akan
melakukan diskusi kepada keluarga Bale Agung untuk bagaimana kedepannya bisa
melestarikan dan memperkuat kisah dari rumah Nyoman Rai Srimben. “Itu kita akan kemas menjadi promosi budaya
kepada masyarakat Buleleng, Bali, maupun masyarakat Nusantara,” ujarnya.
Bupati
Buleleng Putu Agus Suradnyana juga meminta kepada Dinas Kebudayaan supaya
mengemas akulturasi budaya, kemajemukan dan toleransi yang sudah terjadi untuk
diwariskan secara turun temurun dan tetap ditumbuh kembangkan pada generasi
kekinian dan generasi yang akan datang.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Ketua Divisi Seni Budaya dan Pariwisata IDN Kuwait Gede
Mariasa juga menanyakan tentang perkembangan Pariwisata dan langkah kedepan yang akan diambil oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng untuk
membangkitkan kunjungan pariwisata di masa pandemic serta strategi dan
persiapan dalam menyongsong era Normal. Kadis
Dody mengatakan, saat ini pemerintah Kabupaten Buleleng sedang fokus menangani
penyebaran Covid-19 varian baru Omicron yang penyebarannya begitu cepat dan
massive. "Tapi itu tidak menyurutkan kita dalam berusaha untuk
melaksanakan program," ucapnya.
"Mulai
bulan Maret 2020 sudah tidak ada kunjungan tamu asing yang datang ke Buleleng
kecuali yang sudah memiliki KITAS (kartu ijin tinggal terbatas) orang asing
yang telah tinggal sebagai pekerja, dosen, mahasiswa dll. Kunjungan turist asing
tidak memungkiinkan karena adanya pembatasan-pembatasan penerbangan juga
peraturan-peraturan perjalanan antar negara yang terkait dengan protokoler
Covid-19. Kondisi tersebut memaksa kita untuk merubah bidikan pasar, dari
tourist asing ke tourist domestik. Secara demografi Indonesia memiliki jumlah
penduduk yang sangat besar, tentunya ini merupakan pasar yang potensial,
sehingga Bali yang tadinya didominasi oleh tourist mancanegara reposisi menjadi
kunjungan tourist domestik. Kemudian kita mulai mempelajari hal-hal yang
menarik yang diminati pasar domestik. Salah satunya tourist domestik menyukai
hal-hal yang bersifat Instagramable. Berbeda dengan tourist asing yang
kebanyakan dari mereka membutuhkan kenyamanan, nature dan seni budaya Bali.
Dari situ pihak kami dari Dinas Pariwisata mulai membuka destinasi-destinasi
wisata baru di desa-desa untuk membangun desa wisata. Sampai saat ini sudah ada
Beberapa kepala desa yang mengajukan desanya sebagai desa wisata. Desa-desa
yang telah memiliki komitment kuat tentang desa wisata selanjutnya akan kita
survey, evaluasi dan diujung akhirnya di bulan maret atau april akan
dikeluarkan SK Bupati mengenai desa wisata berdasarkan empat klasifikasi yaitu
desa wisata rintisan, berkembang, maju dan mandiri. Desa-desa wisata yang sudah
mendapat SK Bupati akan kita ikutkan dalam lomba desa wisata tingkat nasional
yang diselenggarakan oleh Menparekraf," ujar Kadis Dody di ruang kerjanya".
Untuk
tahun 2021 ada tujuh desa wisata yang telah mendapat anugrah sebagai desa
wisata mandiri inspiratif dari Menparekraf sekaligus sebagai desa wisata
rujukan. Dua diantaranya ada di Bali, yaitu Desa Penglipuran Bangli dan Desa
Pemuteran Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng.
Secara
umum Kabupaten Buleleng memiliki potensi wisata yang tidak kalah saing dengan
kabupaten lain di Bali. Sebagian besar wilayah Kabupaten Buleleng merupakan
daerah berbukit dan bergunung membentang di bagian Selatan, sedangkan di bagian
Utara sepanjang pantai merupakan dataran rendah. Kondisi yang khas
tersebut menjadikan topografi Kabupaten Buleleng sering disebut Nyegara
Gunung. Posisi nyegara gunung (perpaduan pantai dan gunung) yang begitu
elok dengan udara pantai yang khas dan hawa pegunungan yang begitu sejuk
membuat Kabupaten Buleleng kaya akan destinasi Wisata alam.
Beberapa
destinasi pantai exotic dan indah yang wajib dikunjungi di Kabupaten Buleleng
diantaranya; Pantai Lovina, Pemuteran, Goris, Banyuwedang dan Batu Ampar. Di
Pantai Lovina kita bisa menjumpai kawanan Mamalia laut lumba-lumba pada pagi hari
dengan menaiki perahu di perairan utara Bali. Pantai Pemuteran merupakan daerah
konservasi dan rehabilitasi terumbu karang, pantai ini dikenal sebagai salah
satu lokasi terbaik untuk snorkeling dan diving dengan panjang pantai 6
kilometer. Kemudian Pantai Goris dengan pasir putih yang indah, berlokasi di Desa
Pejarakan yang menawarkan sensasi liburan yang menenangkan karena belum banyak yang
mengetahui lokasi ini, Sehingga dapat menjadi tempat snorkeling, kano dan diving.
Banyuwedang yang juga dikenal dengan sebutan White Sandy Beach memiliki wisata
hutan mangrove dan pemandian air panas (hot spring).

Adapun destinasi wisata pegunungan dan danau yang menawarkan hawa sejuk dan segar
serta layak untuk jadi tempat shelfie, terdapat di puncak Wanagiri, Danau
Buyan dan Tamblingan, Air Terjun Sekumpul, Air Terjun Gitgit dan beberapa lainnya.
Dalam
wawancara singkat di ruang kerjanya, Kadis Dody menyampaikan beberapa hal yang kurang
dari Kabupaten Buleleng adalah aksestibilitas dan kreatifitas masyarakat.
Sebelumnya jarak dan akses yang kurang memadai menyebabkan tourist asing enggan
untuk datang ke Buleleng. Namun sekarang telah dibangun beberapa short cut yang
memotong jalan Denpasar - Singaraja yang telah memudahkan dan mempersingkat
waktu perjalanan dari kota Denpasar menuju ke Singaraja.
Mengenai kreatifitas
masyarakat, menurutnya perlu dipacu melalui pemberdayaan bagaimana masyarakat
supaya bertumbuh kembang melalui inovasi-inovasi sehingga mampu membuat
destinasi baru kemudian membranding dan memasarkannya. Perlu adanya motivasi, termasuk menjadi tugas bersama dalam pengembangan ekonomi kreatif yang
meliputi 17 sub-sektor. Program desa wisata yang sudah di rencanakan akan
dipadu dengan ekonomi kreatif, pemasaran dan promosi yang berkesinambungan
dengan demikian desa wisata yang telah terbentuk akan cepat maju.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam
rangka menaikan kunjungan wisata domestik, Dinas Pariwisata bersama instansi
terkait sedang merancang event bertaraf nasional berupa lomba renang dengan
klasifikasi umur dan master. Harapannya angka kasus Covid-19 akan segera
melandai sehingga event yang akan mendatangkan para atlet dan official
se-Indonesia ini bisa segera terwujud. Tercatat ada sekitar 1000 orang
atlet dan official yang akan datang ke Buleleng. Event olah raga tesrsebut akan
dipadukan dengan paket wisata dan budaya termasuk pergelaran dan pentas seni
dan atraksi budaya lokal. Para atlet dan official selain datang untuk mengikuti
lomba, juga bisa memanfaatkan sisa waktu kunjungan untuk menikmati beberapa
destinasi wisata yang menarik dan exotic di Kabupaten Buleleng.
Lebih
jauh, Kadis Dody mengatakan adanya destinasi wisata baru di Kabupaten Buleleng
berupa RTH Bung Karno serta sudah ditetapkannya cagar budaya rumah Nyoman Rai
Serimben dan Masjid Agung Jami Singaraja, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui
Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng
membuat suatu program City Tour Kota Singaraja. Dengan adanya City Tour Kota
Singaraja ini nantinya sebagai daya tarik wisatawan domestik yang ingin
berkunjung atau berwisata ke Kabupaten Buleleng.
"Kita
akan melakukan kajian dan menentukan sebuah stop over untuk rombongan wisatawan
domestik yang mau ke Buleleng. Kedepannya City Tour ini diharapkan dapat
mengembangkan perekonomian di Kabupaten Buleleng, khususnya pada sektor
Pariwisata" ujar Kadis Dody.
Kunjungan
silaturahmi dari Divisi Seni Budaya dan Pariwisata IDN Kuwait yang berlangsung
selama satu jam telah mendapatkan banyak informasi, ide dan gagasan yang
konstruktif dan inspiratif terhadap perkembangan pariwisata, seni dan budaya
Nusantara khususnya di Buleleng Bali. Juga kemungkinan kerjasama yang bisa dijalin dengan Pemkab Buleleng
seperti webinar dan promosi seni budaya dan pariwisata. Untuk mengetahui lebih
banyak tentang pariwisata Buleleng Kadis Dody menginfokan akun Youtube dan
Instagram official Dinas Pariwisata Buleleng, atau bisa juga mengakses pariwisata Kabupaten Buleleng tautan berikut : Instgram Buleleng Bali.
Di akhir
pertemuan ditutup dengan photo bersama dan penyerahan penghargaan dari IDN
Kuwait kepada Kadis Gede Dody Sukma Oktiva Askara di kantor Dinas Pariwisata
Buleleng atas prestasi dan kontribusinya dalam memajukan pariwisata dan
kebudayaan Buleleng. Demikian cerita laporan dari Gede Mariasa selaku Ketua Divisi Seni Budaya dan Pariwisata IDN Chapter Kuwait atau FDIK periode 2021 - 2023.
Salam Diaspora!!!